BMRI Naik Lebih dari 5% ke 5.475 Jelang Keputusan Kebijakan Bank Indonesia Pekan ini
- BMRI diperdagangkan di zona hijau untuk lima hari perdagangan berturut-turut.
- Bank Mandiri mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback), menantikan persetujuan pada RUPS.
- Bank Indonesia akan membuat keputusan suku bunga pekan ini.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) diperdagangkan di 5.400, naik 5,37% pada saat berita ini ditulis. BMRI dibuka di 5.200 dan naik ke tertinggi hari 5.475 dalam satu jam pertama perdagangan. BMRI naik untuk lima hari perdagangan berturut-turut setelah saham ini turun ke terendah 2025 di 4.750 pada pekan lalu, level tersebut juga merupakan level terendah sejak 19 Januari 2023.
Kenaikan BMRI terjadi setelah pengumuman rencana aksi korporasi Bank Mandiri. Perseroan berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) dan pengalihkan saham hasil buyback setelah disetujui pada RUPS 25 Maret 2025. Periode buyback diprakirakan selama 26 Maret 2025 - 25 Maret 2026 dengan nilai total buyback diprakirakan sebesar Rp1,17 triliun.
Peristiwa penting lainnya untuk saham ini adalah pengumuman suku bunga Bank Indonesia pada 19 Februari 2025. Sebelum keputusan, Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 18 - 19 Februari 2025. Pada Januari 2025, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 25 bp, membuat BI-Rate menjadi 5,75%, Suku Bunga Deposit Facility 5,00%, dan Suku Bunga Lending Facility 6,50%.
Meskipun BMRI naik untuk lima hari perdagangan berturut-turut, saham ini masih dalam tren menurun. Tren menurun tersebut diindikasikan oleh posisi saham ini yang berada jauh di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di 6.425. BMRI perlu menembus dan menetap di atas SMA ini untuk mematahkan tren menurun, yang kemungkinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat kecuali ada pendorong yang signifikan.
Jika BMRI terus naik, saham ini akan menghadapi resistance di 6.000 (level psikologis), 6.300 (tertinggi 23 Januari 2025), dan 6.600 (tertinggi 25 dan 26 November 2024). Sedangkan untuk sisi bawah, saham ini memiliki support di 4.750 (terendah 2025 yang diraih pada 11 Februari), 4.450 (terendah 11 Januari 2023), dan 4.180 (terendah 22 dan 29 Agustus 2022).