Back

IHSG Menuju Penutupan Hari Perdagangkan Terakhir Pekan ini di Zona Hijau, Mempertahankan Diri di Area 6.267

  • IHSG menuju penutupan pekan di zona hijau setelah indeks dibuka di bawah 6.000 pekan ini.
  • Harga emas 1 gram Antam naik ke rekor tertinggi, memberikan dorongan kepada ANTM untuk naik ke tertinggi baru 2025.
  • Para investor akan menghadapi pekan dengan penuh data ekonomi penting.

IHSG berada di 6.289,65 pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka di 6.195,56 dan sempat turun ke terendah hari 6.148,77 dalam satu jam pertama. Namun demikian, penurunan tersebut langsung dipangkas dan indeks terus naik ke tertinggi hari 6.294,95 di awal sesi kedua. Indeks tampak berjuang keras untuk mempertahankan posisi di atas 6.000 setelah turun ke 5.882,60 pada hari pertama setelah libur lebaran. Level tersebut merupakan terendah baru 2025 dan juga level terendah sejak 22 Juni 2021. Di hari itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara (trading halt) selama 30 menit karena indeks turun lebih dari 8%.

Indeks-indeks saham Indonesia berkinerja beragam. IDXBUMN20 hampir tidak berubah meskipun sedikit hijau pada hari ini. ANTM menjadi penopang indeks karena saham ini naik lebih dari 6% ke 1.745 yang merupakan tertinggi hari dan tertinggi baru 2025. Saham ini tampaknya mendapatkan sentimen positif dari harga emas 1 gram Antam yang naik dan mencapai tertinggi sepanjang masa.

Pasar akan Menghadapi Pekan Penuh Data

Para investor bersiap menghadapi pekan depan yang penuh dengan data ekonomi. Pada hari Senin, Indonesia akan merilis data Cadangan Devisa, Laporan Survei Konsumen pada hari Selasa, Survei Penjualan Ritel pada hari Rabu, dan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia pada hari Kamis. Pada hari Jumat, bursa ditutup karena libur untuk hari Wafat Yesus Kristus.

Rupiah masih mempertahankan upaya kebangkitan ringan kemarin di area 16.800 terhadap Dolar AS di pasar spot hari ini. Rupiah sebelumnya pekan ini sempat melemah ke di atas 16.900 dan menjauhi level tersebut sehari setelahnya karena sentimen positif di seputar Presiden AS, Donald Trump, yang menunda tarif timbal balik selama 90 hari untuk melakukan negosiasi. Sebelum penundaan, Amerika Serikat mengenakan tarif 32% pada barang-barang yang diimpor dari Indonesia.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 7,065, sedikit turun dari 7,104% sebelumnya hari ini. Imbal hasil tampaknya menenangkan diri setelah bergerak dengan signifikan sejak pasar dibuka kembali pada hari Selasa. Pada saat itu, imbal hasil memulai perdagangan tepat di bawah 7,00% sebelum melesat ke 7,235% sehari setelahnya.

Harga Emas 1 Gram Antam Mencatatkan Rekor Tertinggi

Sementara ini harga emas batangan 1 gram Antam naik ke tertinggi baru sepanjang masa Rp1.889.000 yang mencatatkan kenaikan Rp43.000 dari Rp1.846.000. Sedangkan harga emas 10 gram Antam adalah Rp18.385.000. Perlu diingat bahwa harga-harga tersebut belum termasuk pajak PPh 0,25%.

Indeks-indeks utama Asia ditutup beragam dan tidak menunjukkan pergerakan signifikan karena pasar tampaknya mendingin setelah volatilitas tajam yang dipicu keriuhan di seputar pengumuman-pengumuman terkait tarif Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.Yang terbaru, Trump memberi penangguhan tarif timbal balik selama 90 hari untuk memungkinkan negosiasi. Pengangguhan ini hanya diberikan kepada negara-negara yang tidak membalas tarif. Tiongkok tidak diberi penangguhan dan malah dikenaikan tarif dengan total 125% oleh Trump baru-baru ini.  

IHSG tetap dalam tren menurun meskipun indeks bangkit dari terendah 2025. Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di 7.180 tetap melandai ke bawah di atas indeks, yang mengindikasikan tren bearish. Selain itu, indeks masih terjebak di antara lower high dan lower low terbaru yang masing-masing berada di 6.510,62 dan 5.882,60. IHSG perlu menembus salah satu dari level ini terlebih dahulu untuk dapat menentukan arah jangka pendek yang lebih jelas.

Grafik Harian IHSG

pertanyaan umum seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

 

Kurs Rupiah Indonesia Menguat ke Kisaran 16.800, Dolar Tertekan karena Meningkatnya Tensi AS-Tiongkok

Nilai tukar Rupiah Indonesia (IDR) terhadap Dolar AS (USD) berada di kisaran 16.800-an di awal perdagangan sesi Eropa.
Leer más Previous

Breaking: Tiongkok Menaikkan Tarif Tambahan pada Barang AS Menjadi 125% dari 84%

Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan menaikkan tarif tambahan pada impor AS dari 84% menjadi 125%, seperti dilansir Reuters, mulai 12 April
Leer más Next