IHSG Dibuka di 7.092,23 Tertinggi Baru Mei 2025, Berusaha untuk Tetap di Level-Level Pembukaan Menuju Akhir Pekan

• IHSG dibuka dengan gap atas di tertinggi baru bulan ini.
• Investor menantikan data Transaksi Berjalan yang akan dirilis pekan depan.
• Emas Antam sedikit bangkit, meskipun tetap di bawah Rp1.900.000.

IHSG berada di 7.083,67 pada saat penulisan berita ini. IHSG dibuka dengan gap atas di 7.092,23 namun tidak mampu mempertahankan posisi karena indeks turun ke 7.009,84 dalam satu jam pertama. Namun demikian, indeks berusaha untuk memangkas penurunan tersebut menuju penutupan mingguan hari ini. Indek selangkah demi selangkah mencoba untuk memulihkan penurunan yang terjadi tahun ini. Indeks perlu melewati 7.092,43 dan bertahan di atasnya agar peristiwa itu terwujud. Jarak yang sangat dekat dengan level-level saat ini namun sulit ditembus.

Indeks-indeks saham Indonesia sebagian besar positif, meskipun hanya mencatatkan kenaikan ringan kurang dari 1%. IDX High Dividend 20 Index (IDXHIDIV20) yang naik 1,37% menjadi salah satu indeks yang menunjukkan kinerja mengesankan pada hari ini. Meskipun pada kenyataannya, saham-saham dalam indeks ini menunjukkan kinerja beragam dengan ADRO naik +12,79% dan ACES turun 4,67% sebagai saham-saham dengan kinerja terbaik dan terburuk.

Data Transaksi Berjalan Indonesia Dinantikan

Data terdekat yang akan dihadapi investor Indonesia adalah data Transaksi Berjalan Indonesia kuartal pertama pada Selasa pekan depan. Sebelumnya, Transaksi Berjalan Indonesia pada kuartal keempat 2024 sebesar $1,15 miliar, yang lebih rendah jika dibandingkan $1,38 miliar pada kuartal yang sama pada tahun 2023.

Rupiah menguat ke 16.434 terhadap Dolar AS setelah dibuka di 16.449. Rupiah sempat menguat ke 16.399 sebelum memangkas penguatan tersebut ke level-level saat ini. Penguatan Rupiah sejalan dengan pelemahan DXY, pengukur Dolar AS terhadap enam mata uang utama, yang melemah ke 100,52 sebelumnya hari ini. DXY melanjutkan pelemahan dari kemarin, meskipun masih tertahan level psikologis 100,00. Menuju penutupan pasar Indonesia, pasangan mata uang Rupiah dan Dolar AS akan bergantung dari pergerakan mata uang Amerika Serikat, yang akan terpengaruh oleh data menonjol yaitu Ekspektasi Konsumen University of Michigan (UoM) Amerika Serikat pendahuluan untuk bulan Mei yang akan dirilis pada perdagangan sesi Amerika Utara pukul 14:00 GMT (21:00 WIB).

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,882% yang turun 0,43% dari pembukaan. Kenaikan imbal hasil dari akhir pekan lalu tampaknya diredam oleh area 6.922%. Namun dalam jangka menengah, imbal hasil ini berada dalam tren menurun sejak mencatatkan tertinggi di 7,235% pada 9 April 2025, mengindikasikan obligasi kurang diminati di tengah sentimen positif di pasar baru-baru ini.

Emas Belum Bisa Memulihkan Rp1.900.000

Emas 1 gram Antam berada di Rp1.891.000 yang naik Rp25.000 dari Rp1.866.000 kemarin. Emas Antam tampaknya mengikuti pergerakan XAU/USD satu hari yang lalu. XAU/USD kemarin ditutup naik 1,97% di area $3.239. Sedangkan untuk Emas 0,5 gram dan 10 gram Antam masing-masing di Rp995.500 dan Rp18.405.000. Harga-harga di atas belum termasuk pajak PPh 0,25%.

IHSG memiliki target yaitu menembus dan bertahan di atas pembukaan tahun ini dan Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang masing-masing berada di 7.092,43 dan 7.146,64. Jika itu terwujud, maka indeks membalikkan kinerja negatif tahun berjalan menjadi positif dan membalikkan tren menjadi bullish. Namun menembus dan mempertahankan kenaikan di atas SMA 200-hari tampaknya tidak mudah karena di masa lalu, SMA ini terbukti menjadi resistance dan support dinamis yang kuat. Yang terbaru adalah IHSG ditolak SMA ini pada 23 Januari 2025, menjadikan titik awal indeks untuk jatuh ke terendah 2025 pada 8 April.

Dalam kasus IHSG berbalik arah untuk koreksi setelah pemulihan yang mengesankan dari terendah 2025, indeks bisa ditopang oleh 6.811,77 (terendah 6.811,73) dan 6.707,38 (titik tembus lower high 13 Maret 2025).

Grafik Harian IHSG