GBP/JPY Turun Ke Lingkungan 151,00, Terendah Lebih Dari Dua Bulan

• GBP/JPY menyaksikan aksi jual yang berat pada hari Kamis di tengah sentimen risk-off.
• Kegelisahan COVID-19 membebani sentimen investor dan mendorong safe-haven JPY.
• Nada yang lebih lemah di sekitar GBP lebih jauh berkontribusi pada bias jual intraday.

Kenaikan kuat dalam permintaan safe-haven JPY menyeret pasangan GBP/JPY ke terendah lebih dari dua bulan, di sekitar wilayah 151,15 selama paruh pertama sesi Eropa.

Kekhawatiran terhadap dampak ekonomi akibat penyebaran varian Delta COVID-19 yang sangat menular berdampak pada sentimen risiko global. Itu terbukti dari penurunan tajam di pasar ekuitas, yang mendorong permintaan mata uang safe-haven tradisional, termasuk yen Jepang dan memberikan tekanan berat pada pasangan GBP/JPY.

Terlepas dari itu, nada yang lebih lemah di sekitar pound Inggris lebih jauh berkontribusi pada penurunan intraday tajam GBP/JPY ke level terendah sejak 4 Mei. Namun demikian, optimisme atas pembukaan kembali ekonomi Inggris yang akan segera terjadi bertindak sebagai pendorong bagi sterling dan membantu GBP/JPY membatasi penurunan yang lebih dalam, setidaknya untuk saat ini.

Patut diingat bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menetapkan rencana untuk tahap terakhir pelonggaran lockdown dan mengumumkan bahwa semua pembatasan akan dicabut pada 19 Juli. Johnson juga menegaskan bahwa orang-orang tidak akan lagi diperintahkan untuk bekerja dari rumah dan bahwa tidak akan ada batasan berapa banyak orang, atau di mana mereka dapat bertemu secara sosial.

Dengan tidak adanya rilis data ekonomi penggerak pasar utama dari Inggris, dinamika harga JPY akan terus menjadi pendorong eksklusif momentum pasangan ini. Dari perspektif teknis, pelemahan berkelanjutan di bawah 151,00 akan dilihat sebagai pemicu baru bagi pedagang bearish dan membuat pasangan GBP/JPY rentan untuk memperpanjang lintasan ke bawahnya.